Jakarta, Harian Umum- Desakan agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno segera merombak jajaran pejabatnya, kembali datang.
Kali ini desakan datang dari Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (GEPRINDO) Bastian P Simanjuntak.
"Gubernur DKI harus segera melakukan perombakan habis-habisan pejabat di jajaran SKPD (satuan kerja perangkat daerah) agar program program Anies-Sandi bisa berjalan dengan cepat dan baik," katanya melalui siaran pers yang dikutip harianumum.com, Rabu (2/5/2018).
Ia mengingatkan Anies-Sandi agar jangan terlalu lemah lembut terhadap para mantan anak buah Ahok, apalagi karena mayoritas pejabat yang berada di lingkaran satu strata di bawah gubernur dan wakil gubernur, merupakan loyalis Ahok.
"Perombakan kabinet Anies-Sandi urgen dan krusial dilakukan. Jika tidak, maka program-program Anies-Sandi dapat terhambat dan tidak berjalan dengan baik serta tidak berjalan sebagaimana semestinya. Kasihan rakyat yang menanti-nanti implementasi program program Anies-Sandi," imbuhnya mengingatkan.
Ia juga mengatakan, jika perombakan tidak segera dilakukan, hal itu juga akan merugikan Anies-Sandi karena dianggap tidak menjalankan janji kampanye. Padanal, loyalis Ahok yang menghambatnya.
"Saya mendapat informasi dari mantan pejabat DKI yang sudah pensiun. Beliau menceritakan bahwa sampai saat ini pejabat-pejabat di DKI masih bisa chating-chatingan dengan Ahok melalui WA (WhatsApp). Mereka terus melakukan komunikasi dengan Ahok," jelasnya.
Ia meyakini, para loyalis Ahok yang menduduki jabatan struktural di Pemprov DKI Jakarta ini dapat menjadi duri dalam daging bagi kepemimpinan Anies-Sandi bila terus didiamkan tanpa tindakan tegas dari keduanya.
"Pergantian struktur kepemimpinan dalam Pemprov DKI Jakarta merupakan hal yang wajar, sama halnya ketika Jokowi-Ahok baru menjabat di DKI Jakarta. Penggantian berjalan di Pemprov DKI juga bertujuan untuk menyelesaikan proyek-proyek yang mangkrak dan kasus-kasus korupsi yang kerap terjadi di era kepemimpinan sebelumnya. Jika masih ada orang-orang lama dikawatirkan mereka justru menjadi penghalang, bukannya membantu kerja Anies-sandi," tegasnya.
Ia pun kembali mengingatkan Anies-Sandi bahwa warga Jakarta sangat menanti-nanti program-program Anies sandi untuk segera berjalan lebih cepat lebih baik.
"Saya yakin jika pejabat pejabat lama diganti, maka program Anies-Sandi akan bisa berjalan dengan baik dan lebih cepat. Selama ini ada beberapa pejabat di bawah mereka yang merupakan loyalis Ahok, sehingga enggan bahkan menghambat program-program Anies-Sandi. Publik pastilah beranggapan Anies-Sandi yang tidak menjalankan program-program. Padahal loyalis Ahok yang melakukannya," tehas dia.
Karena hal tersebut, Bastian mengatakan GEPRINDO mendesak Anies-Sandi untuk mencopot loyalis Ahok dalam struktural pemprov DKI Jakarta demi kemaslahatan warga Jakarta.
Seperti diberitakan sebelumnya, selama ini sudab sejumlah aktivis yang mendesak Anies-Sandi agar segera melakukan mutasi dengan mengganti semua pejabat yang diangkat di era kepemimpinan Gubernur Jokowi, Ahok dan Djarot karena jika dibiarkan, dikhawatirkan mereka akan melakukan penggembosan dari dalam.
Aktivis yang mendesak segera dilakukan mutasi di antaranya Ketua Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar) Sugiyanto, Ketua Budgeting Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah, dan Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta) Rico Sinaga.
Pada Januari 2018, Anies-Sandi merotasi delapan pejabat untuk mengisi empat jabatan yang kosong, namun rencana mengganti belasan pejabat yang telah memaski masa pensiun yang kabarnya akan dilakukan sebelum akhir April 2018, hanya menjadi kabar angin.
Anies-Sandi didesak segera melakukan mutasi karena telah menjabat lebih dari enam bulan, sehingga berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, mereka telah punya kewenangan penuh untuk melakukan rotasi, tak perlu lagi meminta izin Kemendagri. (rhm)