Jakarta, Harian Umum- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menantang para pendukung jokowi yang kerap menyerang dan mengkritiknya, untuk berdebat.
"Pagi para haters, saya sudah undang klaian terbuka di 24 tempat di seluruh Indonesia .... Datanglah, kita tarung di ring tinju demokrasi kita, berdebat dan adu data .... jangan ada benci, ini demokrasi. Petahana berhenti 20 Oktober 2019. Santai aja," katanya melalui akun Twitter pribadinya, @Fahrihamzah.
Sebanyak 24 tempat yang dimaksud mantan politikus PKS tersebut adalah tempat-tempat dimana acara Ngopi Bareng Fahri (NBF) digelar para pendukungnya yang tergabung dalam #FahR1Voice.
Pada Selasa (24/7/2018) besok, acara tersebut diselenggarakan di Cafe Falcao, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sebelumnya, acara itu antara lain pernah digelar di Jakarta, Bogor, Depok, Bandung, Mataram, Makassar, Dompu, Gorontalo, Malang, Banyuwangi, Sumbawa, Lampung, Taiwan, Kendari, Pontianak, Padang, Ambon dan Surabaya.
Seperti diketahui, Fahri merupakan politisi vokal yang berani mengkritisi pemerintahan Jokowi, sehingga konon, akibat sifat kritisnya ini, dia tak hanya dijuluki Singa Parlemen, tapi juga dipecat DPP PKS pada 2016.
Terakhir, politisi asal Sumbawa, NTB, ini diserang para pendukung Presiden Jokowi karena kicauan berserinya yang diberi tagar #Dosa2Jokowi. Kicauan ini dilontarkan terkait pemberantasan korupsi yang dihubungkan dengan penangkapan Kalapas Sukamiskin yang diduga mendapat suap dari artis Inneke Koeswerawati.
Dalam salah satu cuitan yang dilempar pada Minggu (22/7/2018) malam tersebut, Fahri mengatakan; "Seandainya @KPK_RI benar, artinya presiden @jokowi tidak benar. Bukankah tugas presiden menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN? Nyatanya setiap hari dalam 4 tahun ini korupsi tambah banyak. Siapa salah siapa benar?"
Ia juga mengatakan; "Seandainya @KPK_RI benar soal Lapas Sukamiskin, artinya presiden @jokowi gagal sebab Lapas itu di bawah kabinet, khususnya @Kemenkumham_RI yang diduga ada pembiaran. Lalu siapa sebenarnya yang benar @jokowi atau @KPK_RI? Masak yang terus dikorbankan pejabat bawahan?"
Fahri menilai, pemerintahan Jokowi memang sarat paradox, karena tugas membuat pemerintahan yang bersih, tapi yang terjadi korupsi justru merajalela.
"Ada banyak sekali paradox di negeri ini di bawah pimpinan presiden @jokowi dengan tugas membangun pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Tapi buktinya menurut @KPK_RI semuanya tambah merajalela. Seandainya KPK benar maka jokowi lah yang gagal," katanya.
Politisi yang akrab disapa FH ini juga mengatakan; "Di antara #Dosa2Jokowi yang besar adalah karena membiarkan berkembangbiaknya elemen #AntiIslam dan #Islamophobia melalui medium konflik ideologi. 10 tahun presiden @SBYudhoyono tidak pernah kita terseret dalam narasi seperti ini. Radikalisasi ini berbahaya bagi NKRI."
"Silahkan bantah, tapi jika 7 juta orang datang dari seluruh wilayah Republik, melakukan protes atas ketidakadilan yang dirasakan oleh Ummat Islam akibat nuansa #AntiIslam dan #Islamophobia dalam kebijakan negara, maka itu bukan isapan jempol. Itu fakta. #Dosa2Jokowi," imbuhnya.
Cuitan-cuitan Fahri itu membuat para pendukung Jokowi marah. Salah satunya Zulfikar Akbar, mantan wartawan Top Skor pemilik akun @zoelfick.
"Demi kehormatan ibumu @Fahrihamzah tolong jaga ibu pertiwi ini dengan hal-hal bermanfaat. Sudahilah membenturkan rakyat dengan soal-soal agama. Tugasmu buka mulut tapi bukan beradu mulut selayaknya anj** di depan tulang berulat," katanya dalam salah satu cuitan untuk merespon cuitan Fahri tersebut.
"Padahal kalau saja @Fahrihamzah lahir dari ibu yang baik-baik, ia lebih bisa menebar kebaikan. Bukan hasut, bukan adu domba, apalagi menjual agama hanya untuk semakin mempertebal lemak perut," katanya lagi.
Reaksi lebih kasar diutarakan pemilik akun @04Nakula. Ia mengatakan; "Asli @Fahrihamzah ini mabok tinja keknya,~ Otak, hati, mulut, jempol uda gak sinkron dan saling membodohi,~ Kapan sih orang sebar HOAX seperti ini ditangkap,- Indikasi kerugian 191 M sengaja ditulis 191T. Buangcaaaaddd ancen!" (rhm)