TANGSEL, HARIAN UMUM - Memasuki masa akhir jabatannya, Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Dyani mengaku masih kesulitan mengatasi sampah di kota bertajuk Cerdas, Modern dan Religius tersebut.
Saat menjawab pertanyaan wartawan, Airin menyatakan dengan jumlah penduduk yang mencapai 1,9 juta orang tersebut, sampah menjadi persoalan yang hingga kini masih dicarikan solusinya.
"Penduduk di Tangsel ini hampir 1,9 juta jiwa. Sampai saat ini, sampah menjadi persoalan yang masih kita carikan solusinya," kata Airin, Jumat (27/12/2019).
Airin menuturkan, kendala pengelolaan sampah di Tangsel antara lain, lahan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) di Cipeucang yang tidak lagi mampu menampung kubikasi sampah yang setiap harinya dipastikan bertambah.
"Lokasi TPSA kita kan cuma di Cipeucang aja. Jadi tempat untuk penampungan disana tidak lagi mampu menampung kubikasi sampah Kota Tangsel. Sempat dihembuskan pengelolaan sampah lewat Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), tapi masih kita uji publik," tuturnya.
Solusi PLTSa, yang hingga kini masih uji publik, meski dukungan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Menteri Keuangan (Menkeu) telah mengkaji sharing profit yang akan diselenggarakan dengan pihak investor.
"Dari Menkeu sudah ada arahan, untuk fisibility study (FS) nya sedang berjalan. Saya sudah berkoordinasi dengan dirjen, untuk sharing profit dengan investor pemenang tender PLTSanya. Sekarang masih uji publik. Jadi nanti sampah-sampah itu dibakar, hingga tersisa ampasnya saja, tapi itu masih berjalan uji publiknya," tambahnya.