Jakarta, Harian Umum- Badan Nasional Pemenangan (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengusulkan adanya tim audit independen dalam permasalahan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el).
BPN ingin Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serius menuntaskan persoalan KTP-el.
"BPN meminta ada audit independen dalam kasus KTP-el agar diketahui oleh publik secara jelas apa penyebab persoalannya," kata juru bicara BPN Viva Yoga Mauladi, Ahad (9/12/2018).
Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR ini, adanya kasus-kasus seperti KTP-el yang tercecer adalah bukti bahwa sistem kependudukan masih lemah, tidak terproteksi, dan unmanagable (tidak terkendali). Hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran adanya kecurangan dalam daftar pemilih tetap (DPT).
"Karena itu, BPN menginginkan Kementerian Dalam Negeri serius menuntaskan persoalan KTP-el. Hal itu penting agar mendapat kepercayaan masyarakat," tegasnya.
Untuk diketahui, pada Sabtu (8/12/2018), sekumpulan anak-anak menemukan karung berisi 2.000 KTP-el di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Kapolsek Duren Sawit Kompol Parlindungan Sutasuhut mengatakan, KTP elektronik itu ditemukan saat anak-anak itu bermain di lokasi sekitar pukul 13.30 WIB.
Saat diperiksa oleh warga setempat, KTP tersebut ditemukan dalam kondisi tidak terpotong-potong dan terisi dengan data pribadi warga. Meski demikian, sebagian KTP ditemukan dalam kondisi rusak dan tidak terbaca tulisannya.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra mengatakan, memastikan, semua KTP-el tersebut sudah expired. Untuk mencari tahu siapa yang membuang 2.000 KTP itu, pihaknya sudah memeriksa 10 saksi.
"Ini masih pemeriksaan saksi-saksi yang di TKP (tempat kejadian perkara) maupun saksi-saksi yang kaitan dengan tempat penyetakan KTP yang dibuang itu. Sudah 10 saksi," jelas Tony, Minggu (9/12/2018).
Dari 10 saksi tersebut, ada yang di TKP saat KTP itu ditemukan, dan ada yang dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta. Mereka semua dimintai keterangan terkait kronologi penemuan KTP, serta kebenaran datanya.
Tony menduga semua KTP-el itu telah expired, sehingga kemungkinan memang sengaja dibuang. (sumber: ROL)