JAKARTA, HARIAN UMUM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menghimbau agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meningkatkan kesiapsiagaan dan waspada menghadapi potensi ancaman bencana yang akan mengancam wilayah Ibukota Negara
Dalam pemaparan bersama Kalakhar BPBD DKI Jakarta Subejo yang juga diikuti oleh para pimpinan dan staf serta sejumlah personel Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, Kepala BNPB membuka paparan dengan mengingatkan kembali tentang rentetan bencana alam termasuk soal gempa yang pernah mengguncang Jakarta.
Oleh karena itu dia juga meminta agar BPBD DKI Jakarta juga mementingkan upaya mitigasi, khususnya untuk infrastruktur sarana transportasi massal dan obyek vital, karena bagaimanapun keselamatan masyarakat adalah tanggung jawab Pemerintah Daerah.
“Buat mitigasi khusus untuk transportasi umum seperti LRT, MRT, KRL. Karena tanpa ada mitigasi yang baik, para pengguna transportasi ini bisa terjebak dalam kondisi yang buruk jika terjadi bencana. Segera lapor ke Gubernur untuk mengambil langkah,” tegas Doni, baru-baru ini di Jakarta.
Selain gempa bumi, potensi ancaman bencana bagi wilayah Jakarta juga datang dari gunung api.
Doni juga menyoroti pergerakan tanah berupa penurunan permukaan tanah yang terjadi di Ibu Kota khususnya di wilayah pesisir utara. Penggunaan air tanah yang berlebihan dan pesatnya pembangunan gedung bertingkat menjadi faktor penyebab terjadinya fenomena tersebut.
“Penurunan muka tanah di Jakarta menjadi yang tercepat di dunia. Air tanah di DKI Jakarta juga sudah tercemar dan tidak layak konsumsi. Cisadane, Citarum dan Ciliwung menjadi tiga sungai besar yang melewati Jakarta dan mengandung timbal hingga merkuri,” ungkap Doni. (Zat)