Jakarta, Harian Umum- PAM JAYA bersama Gerakan Ciliwung Bersih dan kolaborasi beberapa perusahaan membuat Tempat Olahan Sampah Sementara (TOSS GCB) secara terbatas di rumah bersama Gerakan Ciliwung Bersih. TOSS GCB ini merupakan alat yang mampu mengolah sampah Sungai menjadi energi dalam bentuk briket/pelet.
"Briket/ Pelet tersebut bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar sehari-hari sebagai pengganti minyak tanah bahkan LPG. Secara khusus, program ini dirancang untuk mengolah sampah Sungai menjadi listrik dan diperuntukkan bagi masyarakat di sepanjang aliran Sungai Ciliwung dengan produk akhirnya adalah syntetic gas (syngas) yang mampu menjadi substitusi bahan bakar untuk genset/diesel," ujar Direktur Utama PAM JAYA, Priyatno Bambang Hernowo, di Jakarta, Minggu (28/6).
Dia menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung program peduli lingkungan yang digagas oleh para pecinta lingkungan seperti Gerakan Ciliwung Bersih. Harapannya melalui TOSS GCB, masyarakat bisa memiliki alternatif pengolahan sampah yang mudah, praktis dan memiliki nilai manfaat lebih sehingga pada akhirnya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak langsung membuang sampah kesungai.
Tidak hanya PAM JAYA, TOSS GCB ini juga menjadi sarana kolaborasi antara Pemerintah pusat melalui kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Pemerintah provinsi DKI Jakarta; Badan Usaha Milik Negara melalui anak usaha PT PLN (Persero) yaitu PT Indonesia Power; perusahaan swasta yaitu PT Indofood; serta startup company di bidang supply-value chain energi baru dan terbarukan bernama comestoarra.com.
Menurut Ketua Gerakan Ciliwung Bersih (GCB), Peni Susanti, Sungai Ciliwung telah lama dimanfaatkan sebagai bahan baku pengolahan air oleh PAM JAYA. Namun sayangnya Sungai Ciliwung yang diharapkan mampu menjadi salah satu simbol dan etalase kota Jakarta telah tercemar oleh sampah, baik plastik, domestik rumah tangga, dan juga biomassa.
Peni berharap dengan adanya TOSS-GCB, maka usaha yang selama ini dilakukan tidak terbatas pada kegiatan pembersihan sampah yang telah masuk Sungai saja, namun dapat ditingkatkan menjadi usaha pencegahan dan pendidikan yang dilakukan oleh setiap Komunitas Peduli Ciliwung agar masyarakat tidak membuang sampah ke Sungai tapi ke unit TOSS GCB.
"Dengan berkurangnya sampah yang masuk Sungai, maka pemulihan air yang tercemar akan menjadi lebih cepat. Selain itu, masyarakat sepanjang Sungai juga akan mendapat manfaat dari air bersih yang berasal dari Sungai Ciliwung yang telah dijernihkan menggunakan energi yang berasal dari sampah Sungai itu sendiri," kata Peni.
Melalui TOSS-GCB, lanjutnya, setidaknya diperoleh manfaat, seperti MCK karena mampu meminimalisir pendangkalan sumur akibat eksplorasi air tanah yang sangat besar. Lalu memanfaatkannya untuk mencuci mesin, perkakas, kendaraan dan bisa digunakan untuk menyiram tanaman dan mampu menjadi sumber air untuk pertanian sayur mayur ramah lingkungan pada instalasi vertikultur.
Peni menegaskan bahwa tujuan dari TOSS-GCB adalah membersihkan sampah dan kembali pada visi GCB untuk menjadikan Sungai Ciliwung sebagai sumber air bersih. Oleh karenanya, listrik sebagai produk TOSS GCB merupakan bonus atas upaya seluruh stakeholders dalam menyolusikan permasalahan Sungai khususnya di Ciliwung. (dju)