Jakarta, Harian Umum - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para direksi dan komisaris BUMD agar fokus pada pelayanan terhadap kelompok termarjinalkan, terkalahkan dan berpenghasilan rendah di Ibukota.
"Kami datang dengan membawa mandat yang harus dijalankan di Jakarta. Dengan pengalaman dan pengetahuan Bapak/Ibu, dan dengan mandat yang kami terima dari rakyat Jakarta, kita bisa bekerja sama," kata Anies saat memberi pengarahan kepada jajaran komisaris dan direksi BUMD di Ruang Pola Blok G Kompleks Balaikota, Jakarta, Kamis (2/11/2017).
Ia menambahkan, karena mandat yang ia dan wakilnya (Sandiaga Uno) terima dari rakyat, maka ia ingin BUMD juga fokus pada layanan untuk masyarakat yang termarjinalkan, terkalahkan, dan berpenghasilan rendah, dan berperan aktif mewujudkan visi misi dirinya dan Sandi yang berslogan "Maju Kotanya, Bahagia Warganya", karena kemiskinan di Jakarta ternyata ekstrim dan tak dapat ditolerir.
"Dulu saya mengira kemiskinan hanya ada di daerah-daerah, tapi ketika saya berkunjung ke Jakarta Utara, saya terkejut, karena di Jakarta pun ada pemukiman yang begitu kumuh dan miskin. Padahal ini Ibukota negara, dan jaraknya pun tak jauh dari sini (Balaikota)," katanya.
Anies bahkan mengaku shock ketika mendapatkan data tentang kaum marjinal di Jakarta, sehingga ia meminta BUMD tak lagi hanya melayani masyarakat yang sudah mandiri, tapi juga masyarakat yang belum mampu mandiri, seperti dengan mendukung pembangunan rumah dengan harga yang terjangkau dan pembangunan utilasi.
Anies bahkan bertekad untuk menjadikan Pemprov DKI sebagai tempat pembuat kebijakan pertama yang berpihak kepada kaum marjinal.
Dari data yang dipaparkan Anies diketahui kalau 40% dari 10,4 juta penduduk Jakarta berpenghasilan rendah, dimana 384.300 di antaranya berpenghasilan kurang dari Rp500.000/bulan dan 3.000.000 orang berpenghasilan sekitar Rp1.000.000/bulan.
Sementara itu, 32% penduduk Jakarta tidak lulus SMA, dimana 51,8% di antaranya bermukim di Jakarta Utara.
Sebanyak 57% warga Jakarta tidak dapat mengakses air bersih (PAM), sehingga harus membeli Rp20.000/hari.
Sebanyak 1.300.000 warga Jakarta tak punya rumah, sementara di Kepulaun Seribu ditemukan 1.918 anak yang mengalami perlambatan pertumbuhan, antara lain akibat kurang gizi.
Anies berjanji, sesuai amanat yang diembankan rakyat Jakarta kepada dirinya dan Sandi, mereka berdua akan menjalankan amanat UUD 1945, yaknj menghadirkan keadilan sosial bagi rakyat Jakarta. (rhm)