Jakarta, Harian Umum-Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) memberikan apresiasi kepada Gubernur Anies Baswedan yang secara tegas menegur pemilik kafe di bilangan Jakarta Selatan karena lalai menerapkan protokoler kesehatan.
Ketegasan pemimpin seperti Anies Baswedan sangat penting, terlebih saat ini warga DKI sedang krisis keteladanan. Langkah ini membuktikan bahwa Anies Baswedan serius menanggulangi Covid 19 dengan pendekatan kesehatan demi keselamatan warga DKI Jakarta. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Rekan Indonesia DKI Jakarta, M. Tiana Hermawan dalam siaran persnya sore ini (4/9) di Jakarta.
Menurut Tian panggilan akrabnya apa yang dilakukan Anies Baswedan seakan menjawab keraguan warga kalangan bawah yang merasa protokoler kesehatan tidak berlaku bagi kalangan menengah dan ke atas, karena selama ini mereka bebas berkumpul di cafe-cafe.
"Sementara warga kelas bawah terutama ojol dan pemilik warung makan kecil selalu dipantau jika terjadi kerumunan," ujar Tian, di Jakarta, Jum'at (4/9).
Menurut Tian, wilayah Jakarta Selatan termasuk wilayah yang aparat pemerintahannya tidak terlalu ketat memantau protokoler kesehatan di tempat-tempat umum terutama cafe dan coffee shop.
"Banyak cafe dan coffee shop di wilayah seperti Pejaten Barat, Pasar Minggu, Kemang, Blok M, Tebet Dan Duren Tiga yang sejak lama tidak melaksanakan protokoler kesehatan tapi tidak pernah dipantau oleh petugas baik Kecamatan maupun kelurahan," papar Tian.
Bahkan, saat dia berada di salah satu cafe di Pejaten Barat yang tidak menerapkan protokoler kesehatan, patroli satpol PP hanya lewat di depan cafe tersebut padahal terjadi kerumunan pengunjung cafe dan tidak diterapkannya protokoler kesehatan.
"Bukan tugas kami untuk menegur cafe dan coffee shop yang bandel, karenaRekan Indonesia hanya bisa melakukan pemantau dan pencatatan sebagai tolak ukur sejauh mana kesadaran warga DKI terhadap protokoler kesehatan," ucap Tian.
Tian merasa bersyukur, Gubernur DKI Anies Baswedan melakukan sidak dan langsung menemukan cafe dan coffee shop yang tidak menerapkan protokoler kesehatan.
"Kami berharap wilayah Jaksel bisa ketat dalam memantau dan menindak cafe dan coffee shop yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Jaksel bisa mencontoh Jakpus yang tegas dalam memantau penerapan protokole kesehatan kepada ruang publik yang sudah boleh beraktifitas dengan syarat pada PSBB Transisi ini," harap Tian.
Masih menurut Tian, upaya pendekatan kesehatan yang dilakukan Gubernur DKI Anies Baswedan demi menyelamatkan warganya akan benar benar dipatuhi warga secara sadar jika aparatur pemerintah dibawahnya berlaku tegas dalam memantau pelaksanaan protokoler kesehatan ditengah masyarakat.
Dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Anies Baswedan di sejumlah restoran di Jakarta Selatan pada Kamis malam (3/9). Anies mendatangi dua kafe di kawasan Haji Nawi dan Gunawarman hampir pukul 11 malam.
Di salah satu cafe, Anies mendapati kerumunan yang cukup padat. Tidak adanya penerapan jaga jarak di cafe tersebut. Anies pun langsung menegur pemilik cafe dan memintanya untuk membubarkan para pengunjung.
Setelah itu, Anies pun mengingatkan pemilik cafe itu untuk menerapkan protokol kesehatan, yakni membatasi jumlah pengunjung menjadi 50 persen.
"Kalau mau buka lagi, dijalankan protokolnya. Kurangi 50 persen," kata Anies. (hnk)